Senin, 09 Desember 2013

Sejarah Kodifikasi Al-Qur’an

quran1_354693438A. Al-Qur’an pada masa Rasulullah SAW

Al-Qur’an diturunkan kepada nabi Muhammad Saw secara berangsur-angsur. Setiap Al-Qur’an turun, Rasulullah langsung mengajarkan ayat-ayat tersebut dan langsung mengajarkan kepada para sahabatnya dan mereka menghafalkannya di luar kepala. Selanjutnya para sahabat yang hafal Al-Qur’an disuruh pula oleh Rasulullah untuk mengajarkannya kepada yang lain.

Musyarakah Dan Permasalahannya

transaksi syariahPENDAHULUAN

Secara umum prinsip bagi hasil dapat dilakukan dalam empat akad utama, yaitu: al-musyarakah, al-mudharabah, al-muzara’ah, dan al-musaqah. Dalam makalah ini akan dipaparkan mengenai al-musyarakah dan di dalamnya terdapat pengertian, landasan hukum, jenis-jenis dan aplikasi dalam perbankan.

Sebagai penganut agama Islam, kaum Muslimin menghadapi situasi yang sedang berkembang dalam era globalisasi ekonomi, kaum Muslimin yang mempunyai keyakinan kepada Allah SWT, harus mampu menyesuaikan situasi intelektual dunia modern, khususnya dengan konsep mengenai uang dan perbankan.

Asbabun Nuzul

alquranul-karim-ilustrasi-_120728174651-157Pendahuluan

Para pakar ilmu-ilmu al-Qur’an, misalnya Syekh Abd al-Azhim al-Zarqaniy dalam “Manahil al-Irfanya” mendefinisikan asbab nuzul atau sabab nuzul sebagai berikut : kasus atau sesuatu yang terjadi yang ada hubungannya dengan turunnya ayat, atau ayat-ayat al-Qur’an sebagai penjelasan hukum pada saat terjadinya kasus.

Minggu, 08 Desember 2013

Makna Pendidikan Budi Pekerti

budi pekertiPada hakikatnya, pendidikan budi pekerti memiliki substansi dan makna yang sama dengan pendidikan moral dan pendidikan akhlak. Haidar mengemukakan bahwa pendidikan budi pekerti adalah usaha sadar yang dilakukan dalam rangka menanamkan atau menginternalisasikan nilai-nilai moral ke dalam sikap dan prilaku peserta didik agar memiliki sikap dan prilaku yang luhur (berakhlakul karimah) dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam berinteraksi dengan Tuhan, dengan sesama manusia maupun dengan alam/lingkungan.[1]

Kamis, 05 Desember 2013

Pengelolaan Personel Pendidikan (Guru)

IMG_8405Kepala sekolah memegang peranan sangat penting dalam pengelolaan administrasi personil (guru) di sekolah. Kepala sekolah sebagai pemimpin dalam hal ini memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan administrasi personil (guru) di sekolah agar bekerja secara efektif.

Dilihat dari aspek penataan pegawai secara kronologis menurut proses penggunaannya, maka aspek tersebut meliputi : (1) cara memperoleh tenaga kerja yang tepat, (2) cara penempatan dan penugasan, (3) cara pemeliharaan, (4) cara pembinaannya, (5) cara mengevaluasi, dan (6) cara menangani pemutusan hubungan kerja. Keenam aspek yang telah disebutkan, secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi empat aspek penanganan, yaitu:

Rabu, 18 September 2013

Syarat-syarat Keluarga Sakinah, Mawaddah, Warrahmah

101_0521Postingan ini merupakan lanjutan dari postingan sebelumnya tentang Definisi Keluarga Sakinah, Mawaddah, Warahmah, dan Pondasi Dasar Keluarga Sakinah, Mawaddah, Warahmah. Dalam rangka mewujudkan sebuah keluarga yang sakinah, mawaddah dan rahmah membutuhkan adanya kerja sama dari seluruh anggota keluarga, dan tidak hanya dibebankan kepada salah satu anggota keluarga saja, seperti suami atau isteri saja, Bahkan mertua, anak menantu, sanak kerabat dan pembantu rumah tanggapun juga ikut mengemban tugas dalam menciptakan sebuah keluarga yang sakinah, mawaddah dan rahmah.

Pondasi Dasar Keluarga Sakinah Mawaddah Warahmah

101_0339Pada kesempatan kali ini melanjutkan dari postingan sebelumnya yaitu tentang Definisi Keluarga Sakinah, Mawaddah, Warahmah, maka pada kesempatan ini akan kita bahas mengenai  dasar-dasar pembentukan keluarga sakinah, mawaddah dan rahmah menurut Islam tentunya. Berbicara soal dasar maka  tidak akan jauh dari ayat-ayat Al-Qur’an sebagai dasar utama segala hukum Islam. Beberapa ayat al-Quran yang menjelaskan tentang pembentukan keluarga yang sakinah, mawaddah dan rahmah ini dijelaskan sebagai berikut :

Selasa, 17 September 2013

Definisi Keluarga Sakinah, Mawaddah, Warahmah

ertertertertretKita sering mendengar istilah sakinah, mawaddah, warahmah, kata-kata ini begitu populer terlebih lagi ketika kerabat ataupun kenalan kita hendak melaksanakan sebuah hajat pernikahan. Siapapun orangnya ketika menginjak dunia rumah tangga pasti menginginkan kehidupan yang sakinah, mawaddah, warahmah. Kata-kata ini begitu mudah untuk diucapkan, namun dalam kenyataannya untuk membentuk sebuah keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah, memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Butuh sinkronisasi antara niat, pemahaman dan perbuatan.

Minggu, 15 September 2013

Peran Pesantren dalam Kehidupan Masyarakat

pesantrenKemunculan lembaga pendidikan pesantren tentunya mempunyai peranan tersendiri dalam kehidupan bermasyarakat. Sejak awal kelahirannya, pesantren tumbuh dan berkembang di berbagai pedesaan. Keberadaan pesantren sebagai lembaga keislaman yang sangat kental dengan karakteristik Indonesia ini memiliki nilai-nilai strategis dalam pengembangan masyarakat Indonesia. Realitas menunjukkan, pada satu sisi sebagian besar penduduk Indonesia terdiri dari umat Islam, dan pada sisi lain mayoritas dari mereka tinggal di pedesaan.

Sabtu, 14 September 2013

Pengajian Antara Maghrib dan Isya (PAMI)

mari_mengaji1Pengajian Antara Maghrib dan Isya (PAMI) merupakan sistem pembelajaran dan pengajian Al-Qur’an yang waktunya dilaksanakan ba’da sholat Maghrib sampai menjelang sholat Isya. Sistem pengajian seperti ini banyak menyebar di kalangan masyarakat khususnya yang beragama Islam, pengajian ini dilakukan di masjid-masjid atau mushola dan dibina secara langsung oleh seorang atau beberapa orang ustad.

Kamis, 21 Februari 2013

Definisi Prestasi Belajar

imagesMenurut Syaiful Bahri Djamarah, prestasi belajar adalah “...hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan pada diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar.”[1] Muhibbin Syah mendefenisikan prestasi belajar sebagai “...perubahan yang terjadi sebagai hasil belajar siswa, baik yang berdimensi cipta dan rasa maupun yang berdimensi karsa.”[2] M. Dimyati dan Mudjiono mendefenisikan prestasi belajar sebagai “…hasil dari suatu interaksi dari belajar dan mengajar.”[3]

Kesimpulannya bahwa prestasi belajar adalah hasil belajar yang diperoleh dan tampak nyata pada setiap siswa berupa penambahan pengetahuan, timbulnya pengalaman baru dan perubahan tingkah laku. Proses pembelajaran selalu memperoleh hasil belajar yang dicapai. Dari sini dapat diambil gambaran tentang keberhasilan belajar dalam bentuk penentuan raport.

Definisi Guru Pendidikan Agama Islam

BW0015Dalam Undang-undang no. 20 tahun 2003 tentang sisdiknas, dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan guru atau pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.[1]

Guru adalah salah satu unsur manusia dalam proses pendidikan. Unsur manusiawi lainnya adalah anak didik. Guru dan anak didik berada dalam suatu relasi kejiwaan. Keduanya berada dalam proses interaksi edukatif dengan tugas dan peranan yang berbeda. Guru yang mengajar dan mendidik dan anak didik yang belajar dengan menerima bahan pelajaran dari guru di kelas. Guru dan anak didik berada dalam koridor kebaikan. Oleh karena itu, walaupun mereka berlainan secara fisik dan mental, tetapi mereka tetap seiring dan setujuan untuk mencapai kebaikan akhlak, kebaikan moral, kebaikan hukum, kebaikan sosial, dan sebagainya.[2]

Rabu, 02 Januari 2013

Definisi Pondok Pesantren

pesantren“Pesantren adalah lembaga pendidikan tradisional Islam untuk mempelajari, memahami, mendalami, menghayati, dan mengamalkan ajaran Islam dengan menekankan pentingnya moral keagamaan sebagai pedoman prilaku sehari-hari”. (Rofiq A. dkk, 2005:1).

“Pesantren merupakan institusi pendidikan keislaman yang menanamkan nilai-nilai tentang pentingnya tradisi keilmuan klasik dengan berbagai pengenalan terhadap khazanah keilmuan dari aspek bahasa, sejarah, kalam, tafsir, tasawuf, fiqih, dan bahkan logika” (Misrawi, 2010:halaman kata pengantar).