Rabu, 26 Desember 2012

Usaha-usaha Menanggulangi Kenakalan Remaja

KENAKALAN-REMAJAaMelihat begitu maraknya kasus kenakalan remaja yang ada di sekitar kita, maka perlu kiranya kita pikirkan bersama bagaimana upaya-upaya yang bisa kita lakukan untuk menekan tingkat kenakalan remaja tersebut. Ada banyak hal yang dapat kita lakukan apabila kita mempunyai kepedulian yang tinggi terhadap problematika remaja. Dalam sebuah buku dijelaskan bahwa usaha untuk menanggulangi kenakalan remaja dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu:

USAHA PREVENTIF

Yang dimaksud dengan usaha preventif ialah usaha yang dilakukan secara sistematis berencana dan terarah kepada tujuan untuk menjaga agar kenakalan itu tidak timbul. Usaha preventif lebih besar manfaatnya daripada usaha kuratif, karena jika kenakalan itu sudah meluas amat sulit menanggulanginya. Menghamburkan biaya, tenaga dan waktu sedangkan hasilnya tidak seberapa. Berbagai usaha preventif dapat dilakukan, tetapi secara garis besarnya dapat dikelompokkan atas tiga bagian yaitu:

Faktor-faktor Gangguan Tingkah Laku dan Kenakalan Remaja

KENAKALAN REMAJAFaktor-faktor biologi anak

Gangguan tingkah laku yang terjadi pada seorang anak dapat diprediksi dari tempramen yang dimiliki oleh anak tersebut. Aspek-aspek kepribadian seperti tingkat aktivitas anak, respon emosional, kualitas mood dan adaptasi sosial merupakan bagian dari tempramen anak. Apabila orang tua menanggapi temperamen ini dengan tidak sabar, tidak konsisten dan banyak memberikan larangan pada anaknya, maka kelak anak ini akan mengalami gangguan tingkah laku.

Aspek kognitif anak juga mempengaruhi terjadinya gangguan tingkah laku. Anak yang kurang mampu memecahkan masalah sosial, melihat suatu masalah sebagai suatu permusuhan, cenderung mengalami gangguan tingkah laku di kemudian hari. (Soetjiningsih. 2007:243).

Sabtu, 22 Desember 2012

Definisi Remaja dan Kenakalan Remaja

Istilah remaja berasal dari latin adolescere (kata bendanya, adolescentia yang berarti remaja)  mempunyai arti “tumbuh” atau “tumbuh menjadi dewasa”. Dalam bahasa Inggris, murahaqoh adalah adolesence yang berarti at-tadarruj (berangsur-angsur). Jadi, artinya adalah berangsur-angsur menuju kematangan secara fisik, akal, kejiwaan dan sosial serta emosional. (Muhammad Al-Mighwar. 2006:55).

Fase remaja merupakan segmen perkembangan individu yang sangat penting, yang diawali dengan matangnya organ-organ fisik (seksual) sehingga mampu bereproduksi. Sementara Salzman dalam Syamsu Yusuf mengemukakan bahwa remaja merupakan masa perkembangan sikap tergantung (dependence) terhadap orang tua kearah kemandirian (independence), minat-minat seksual, perenungan diri, dan perhatian terhadap nilai-nilai estetika dan isu-isu moral.  (Syamsu Yusuf. 2009:184).

Rabu, 12 Desember 2012

Membina Kepribadian yang Islami


Setiap manusia terlahir dengan berbagai keunikannya. Keunikan dalam tingkah laku, sikap dan kepribadiannya. Kepribadian ini tumbuh seiring dengan perkembangan tubuh dan jiwa seseorang sesuai dengan lingkungan dimana tempat ia berada. Kepribadian erat kaitannya dengan bagaimana ia dididik oleh orang tua, lingkungan bergaul dan terutama lingkungan keluarga, karena lingkungan pada dasarnya akan sangat berpengaruh terhadap kepribadian seseorang. Pribadi atau kepribadian menurut Asmaran yakni suatu bentuk prinsip-prinsip yang terkandung dalam diri seseorang, yang menyangkut dengan sikap dan tingkah laku. (Asmaran, 1992:1). Pribadi atau kepribadian adalah suatu totalitas psikofisis yang kompleks dari individu sehingga nampak dalam tingkah lakunya yang unik. (Sujanto dkk, 2004: 12) Kepribadian adalah bentuk kejiwaan yang ada pada seseorang yang dapat dilihat dari pembicaraan dan tingkah lakunya.

Kamis, 06 Desember 2012

Workshop Peningkatan Kompetensi Guru (PKG)



Beberapa hari yang lalu tepatnya mulai dari tanggal 29 Nopember sampai 4 Desember 2012, civitas akademika IAIN STS Jambi khususnya yang dipercaya untuk menjadi panitia pelaksana Peningkatan Kompetensi Guru begitu sibuknya mempersiapkan segala hal yang terkait dengan pelaksanaan PKG tahun 2012 ini. Pelaksanaan PKG yang diselenggarakan oleh Direktorat Pendidikan Agama Islam ini dikhususkan bagi guru-guru yang mengajar Pendidikan Agama Islam di berbagai sekolah umum di seluruh Indonesia. Meskipun tentunya tidak semua guru PAI dapat terjaring dan mengikuti kegiatan PKG ini, namun setidaknya secara bertahap pemerintah melalui instansi terkait berupaya untuk memberikan pelatihan dan pembekalan dalam bentuk kegiatan PKG ini.