Istilah Hellenisme adalah istilah modern yang diambil dari bahasa Yunani kuno Hellenizein, yang berarti berbicara atau berkelakuan seperti orang Yunani (Ahmad Tafsir, 1990:53).
Menurut Poerwantana, dkk (1994:68) membagi fase ini menjadi fase Hellenisme dan fase Hellenisme Romawi. Fase Hellenisme adalah fase yang pemikiran filsafatnya hanya dimiliki oleh orang-orang Yunani, sejak abad ke 4 SM. Sedangkan fase Hellenisme Romawi ialah yang datang sesudah masa tersebut meliputi kerajaan Romawi.
Istilah Hellenistik mulai digunakan abad ke 19 oleh sejarawan Jerman Droysen. Untuk memudahkan pengertian periode Hellenisme, Ahmad Tafsir (1990:53), memberikan definisi bahwa periode Hellenistik dapat dimulai sejak meninggalnya Aristoteles sampai mulai berkembangnya agama Kristen.
Adapun ciri-ciri filsafat Hellenisme diantaranya adalah :
- Pemisahan antara filsafat dan sains terjadi pada zaman ini, belajar seperti pada abad ke 20 ini menjadi lebih terspesialisasi.
- Sifat spekulasi mulai dijauhi, perhatian lebih terkonsentrasi pada aplikasi.
- Jiwa filsafat Hellenisme ialah aklektik, usaha-usaha diarahkan untuk mengharmoniskan pendapat yang berlawanan.
- Etika dijadikan perhatian yang dominan.
- Pada zaman ini filsafat lebih lekat dengan agama dibandingkan dengan zaman Hellenis lama (Yunani).
Lama periode ini kurang lebih 300 tahun. Jatuhnya filsafat langsung disambung oleh neo-pythagorean dan neo-platonisme (Ahmad Tafsir, 1990:53).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih pada pengunjung dan silahkan tinggalkan komentar disini.... :)