Selasa, 17 Januari 2012

Pengertian Filsafat Yunani

Filsafat Yunani dalam sejarah filsafat merupakan ujung pangkal munculnya filsafat (Ahmad Badali, Muzakir, 1999 : 34). Orang Yunani yang hidup pada abad ke-6 sm mempunyai sistem kepercayaan, bahwa segala sesuatu harus diterima sebagai suatu kebenaran yang bersumber pada mitos atau dongeng-dongeng. Artinya, suatu kebenaran lewat akal pikiran (logos) tidak berlaku, yang berlaku hanya suatu kebenaran yang bersumber pada mitos tadi.

Setelah pada abad ke-6 sm muncul sejumlah ahli pikir yang menentang adanya mitos. Mereka menginginkan pertanyaan tentang misteri alam semesta ini, jawabannya dapat diterima akal (rasional). Keadaan yang demikian ini sebagai suatu demitologi, artinya suatu kebangkitan pemikiran untuk menggunakan akal pikir dan meninggalkan hal-hal yang sifatnya mitologi. Upaya para ahli pikir untuk mengarahkan kepada suatu kebebasan kemudian banyak orang yang mencoba membuat suatu konsep yang dilandasi kekuatan akal pikir secara murni. Maka timbullah peristiwa ajaib The Greek Miracle, yang nantinya dapat dijadikan sebagai landasan peradaban dunia (Asmoro Achmadi, 1997:24). Dengan munculnya ahli pikir inilah maka kedudukan mitos digeser oleh logos (akal), sehingga setelah pergeseran tersebut filsafat lahir.

Pengertian filsafat pada saat itu masih berwujud ilmu pengetahuan yang masih global, sehingga nantinya satu demi satu berkembang dan memisahkan diri menjadi ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri.
 
Pada zaman Yunani kuno ini terbagi menjadi dua periode yaitu periode Yunani kuno dan periode Yunani klasik. Periode Yunani kuno diisi oleh ahli pikir alam (Thales, Anaximanoros, Pgytagoras, Kenophanes dan Democritos). Sedangkan pada periode Yunani klasik diisi oleh ahli piir seperti Socrates, Plato, Aristoteles (Asmoro Achmadi, 1997:30).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih pada pengunjung dan silahkan tinggalkan komentar disini.... :)